Monday, May 6, 2019

Resensi Buku Fiksi Muhammad Sang Pembebas Tugas Bahasa Indonesia


Muhammad Sang Pembebas
Abdur Rahman Asy Syarqowi


Reynalda Kurnia
XI MIPA 5/29
SMA NEGERI 1 KASIHAN
2018/2019

A.    Analisis Buku Fiksi

1.      Identitas Buku
a.       Judul Buku               : Muhammad Sang Pembebas
b.      Pengarang Buku       : Abdur Rahman Asy Syarqowi
c.       Penerbit Buku           : Mitra Pustaka
d.      Tahun Terbit             : Edisi Kedua
                                                Cetakan Pertama pada : Mei 2003
e.       Jumlah Hal Buku      : 531 Halaman
f.       Jenis Kertas               : 14 cm x 21 cm ; Buram
g.      Harga Buku              : Rp.75.000,-

2.      Sinopsis

Muhammad Sang Pembebas adalah sebuah novel sejarah yang menceritakkan tentang perjuangan Nabi Muhammad yang disitu ia adalah seorang Rasul Allah yang membawa kebebasan bagi umat muslim sekaligus penyelamat dari zaman jahiliyah yang ada di Makkah.
Muhammad adalah putra dari Abdullah dan Siti Aminah yang lahir pada tahun 570M di Makkah. Pada umur Balita ia sudah menjadi yatim dan pada umur 6 tahun ia ditinggal ibunda tercintanya pada saat melakukkan perjalanan ke luar Makkah. Muhammad pun diasuh oleh  kakeknya Abdul Muttholib , namun setelah ia berusia belum genap 8 tahun ia ditinggal kakeknya tersebut meninggal dunia, kemudian ia diasuh oleh salah satu pamannya Abu Tholib.
Beranjak remaja ia tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan sering melakukkan perjalanan dagang ke luar Makkah bersama pamannya Abu Tholib. Muhammad tumbuh menjadi pemuda yang jujur, tanggung jawab, dan berlatar belakang kehidupan yang bersih dari noda hitam hingga banyak orang yang mengagumi atas perilakunya tersebut termasuk Khadijah.
Dan memasuki usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah yang jatuh cinta akan kemuliaan perilaku dan sikap sikap Muhammad yang berbeda dengan pemuda pemuda lain.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah. Lalu pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611M , ia mendapat wahyu pertama yang disampaikan langsung oleh Malaikat Jibril. Dengan ia mendapat wahyu pertama ia juga diangkat menjadi Rasul pada saat itu juga pada usia 40 tahun.
Dalam perjuangan penyebaran agama islam ia melakukkannya secara diam diam dan dimulai dari kerabat kerabat dekat, hingga ia akhirnya berani terang terangan berdakwah dan mendapatkan pengikut pengikut dari kalangan elite Arab. Walau mendapat tentangan keras dari bangsa arab ia tetap mendapatkan pengikut yang banyak. Di dalam perjuangannya menyebarkan agama islam ia dan pengikutnya tak jarang mendapat penganiayaan dan penyiksaan oleh warga Makkah saat itu, tetapi ia dan pengikutnya tetap sabar dan menerima.
Pada usia 48 tahun ia harus merelakkan istri tercinta menghadap Allah sekaligus pamannya yaitu Abu Tholib, tahun ini menjadi tahun kesedihan bagi Muhammad karena ditinggalkan oleh dua sosok yang sangat dicintainya.
Tahun 622 menjadi tahun hijrah ke Madinah mencari tempat yang aman bagi umat islam karena di Makkah sudah tidak aman lagi bagi umat muslim terutama bagi Rasul.
Setelah ia Hijrah ke Madinah dan banyak kaum Muhajirin menjadi muslim. Umat Islam banyak melakoni Pertempuran guna membela Islam, membela kebenaran Islam, dan menyebarkan agama islam, ke suku suku se-Semenanjung Arabia
Hingga akhirnya setelah bertahun tahun berjuang ,berperang dan bersabar Muhammad membawa 10.000 sepasukan umat islam , kembali ke Makkah guna membebaskan dan menaklukkan Makkah. Pada saat itu penguasa Makkah menyerah tanpa perlawanan. Dan pada akhirnya Muhammad berhasil menyatukkan Madinah dan tanah kelahirannya yaitu Makkah.
Pada usia 62 tahun ia wafat di Madinah sepulang dari Makkah, ia wafat pada Senin 12 Rabiullawal 10H dan juga dimakamkan di Madinah , yang sebelumnya ia telah menaklukkan seluruh Semenanjung Arabia menjadi dibawah naungan Islam dan itu merupakkan puncak kejayaan Islam yang pertama yang diraih gemilang oleh Muhammad, dan pada tahun tahun berikutnya perjuangannya dilanjutkan oleh sahabat sahabatnya yang juga menjadi khalifah pada saat itu. Ajaran ajaran Muhammad masih ada hingga sekarang, hingga akhir zaman karena ia adalah nabi penutup, dan semoga kita bisa menemukkan kisah seorang manusia yang memiliki pribadi yang mengagumkan, seorang pahlawan yang tak bergeming melawan kekejaman,kebrutalan dan kebengisan dalam berbagai kondisi, demi terwujudnya kasih antarumat manusia.

3.      Unsur unsur
a.       Intrinsik    :
a. Tema     : Novel ini bertema tentang perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam dan membebaskan umat manusia dari kelamnya dunia kala itu.
b. Alur      : Alur pada novel ini merupakkan alur maju yang menceritakkan kisah   dari Nabi Muhammad lahir hingga wafat.
c. Penokohan:  
             i.            Muhammad : Seorang penyabar, berakhlaq mulia, jujur ,dapat dipercaya, pandai, pantang menyerah
           ii.            Abu Tholib  : Membela kebenaran , menjaga rasul
         iii.            Abu bakar    : Berjuang bersama nabi, termasuk kulafaur rasyidin
         iv.            Siti Khadijah: setia, menerima apa adanya, berakhlaq mulia
           v.            Sahabat nabi : Berjuang bersama nabi , turut serta dalam penyebarn islam
         vi.            Bangsa Quraisy :Kejam, tidak menerima ajaran Nabi, berakhlaq buruk

d. Sudut Pandang         :  Orang ketiga sebagai pengamat
            
 e. Lattar/Setting           :
a)      Latar tempat : Makkah, Madinah
b)      Latar Suasana: Tegang , senang , sedih gembira
c)      Waktu             :sehari hari
  f. Bahasa/Gaya Bahasa : Jelas serius dan tidak bertele tele

b.      Ekstrinsik
Al-Imam Asy-Syarqawi, Nama lengkap beliau ialah Syeikh ‘Abdullah bin Hijaz bin Ibrahim, lahir tahun 1150H/1737M. dan wafat pada tahun 1227H. bermaqam di Mesir.
Beliau adalah murid dari Universitas Al-Azhar Mesir, dan kemudian sampai menjadi salah seorang pengajar (Syeikh dari Universiti
Al-Azhar itu). Kehebatan ilmu beliau diakui sehingga beliau dilantik menjadi Syeikhul Azhar pada zamannya.
Beliau adalah seorang Ulama’ Besar Syafi’iyah di Mesir pada zaman itu dan banyak mengarang kitab-kitab fiqih Syafi’i dan lain-lain kitab yang sampai sekarang masih dicetak dan disiarkan di seluruh dunia Islam.
Di al-Azhar beliau menimba ilmu kepada para ulama terkemuka sehingga beliau menjadi mufti mazhab Syafi’i. Kemudian beliau menapak jalan sufi dengan berguru kepada Syaikh al-Kurdi. Beliau hidup bersahaja dan sederhana meskipun telah dikelilingi harta dunia.
Dengan bimbingan al-Hifni sendiri, Imam as-Syarqawi mulai menekuni dan menelusuri Thariqah Khalwatiyah. Tidak sia-sia kiranya usaha yang dilakukan oleh as-Syarqawi tersebut, tetapi pada saat as-Syarqawi hampir mencapai keberhasilannya, beliau terkena goncangan jiwa yang menyebabkannya harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Dalam beberapa hari as-Syarqawi berhasil disembuhkan. Setelah sembuh, as-Syarqawi sangat bersyukur, lalu mulai tekun membaca dan mengaji kepada Syekh Muhammad al-Kurdi, sampai pada akhirnya ia berhasil menyandang gelar at-Taj dari al-Kurdi.
Setelah berhasil menyandang gelar at-Taj itu, as-Syarqawi mengajarkan ilmu-ilmu yang pernah ia tekuni selama ini kepada kaum muslimin dan para pelajar di beberapa tempat. Ketinggian ilmu dan kearifannya mengantarkan as-Syarqawi sebagai seorang figur terpandang. Bahkan meninggal saja sang guru, “Syekh al-Kurdi”, Imam as-Syarqawi termasuk salah satu dari pengganti beliau dan semua murid al-Kurdi pindah kepada Imam as-Syarqawi.
Tahun 1218 H/1793 beliau diangkat menjadi Syaikh al-Azhar menggantikan Syaikh Ahmad Musa al-‘Arusi. Pada Masa kepemimpinan beliau Mesir dijajah oleh Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Syaikh Abdullah al-Syarqawi adalah salah satu dari sepuluh ulama Dewan Syuro Mesir yang berusaha didekati Napoleon. Beliau menasehati hakim Mesir saat itu untuk bersikap adil kepada rakyat dan tidak membebani mereka dengan pajak yang tinggi. Atas saranan beliau juga, hakim Mesir mengirimkan surat kepada Napoleon untuk memberi penghormatan secara militer kepada para ulama dan memuliakannya.
Napoleon Bonaparte takjub dengan kepribadian para ulama al-Azhar yang dikepalai oleh Syaikh Abdullah al-Syarqawy. Dia juga kagum terhadap Islam dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw, terutama setelah dia pulang dari Syam. Napoleon mengatakan bahwa dirinya mencintai Islam, mengagungkan Nabi Muhammad Saw, menghormati al-Qur’an dan membaca setiap hari. Di Mesir dia bermaksud membangun masjid terbesar di dunia dan ingin pula dia memeluk agama Islam.
Napoleon mengatakan bahwa jika dirinya masuk Islam maka dia akan mampu untuk mengislamkan seluruh tentaranya. Dalam sebuah pertemuan dengan para ulama al-Azhar Napoleon meminta Syaikh al-Syarqowi berfatwa kepada rakyat Mesir untuk taat dan patuh kepada dirinya. Kemudian Syaikh al-Syarqawi menegaskan kepada Napoleon bahwa jika dia masuk Islam maka seratus ribu tentara Arab akan berada di bawah benderanya dan membantunya menaklukkan dunia Timur. Namun Allah berkehendak lain, Napoleon tidak masuk Islam.
Di antara karya beliau dalam fiqih Syafi’i adalah yang berjudul “Asy-Syarqawi Al-Attahrir” iaitu kitab fiqih Syafi’i untuk mensyarah
kitab Tahrir karangan Imam Zakaria Al-Ansori . Kitab Syarqawi itu terdiri atas dua jilid besar dengan 525 halaman setiap jilidnya, dimulai
dengan “Al-Hamdulillah Iladzi Faqqaha” dan disudahi dengan “Walhamdulillah Rabbil ‘Alamiin”. Kitab Syarqawi selepas dikarang beliau tahun 1192H. Jadi beliau seorang ulama’ Syafi’i pada akhir abad ke XII, tetapi karena wafat beliau pada tahun 1227H maka beliau
dimasukkan dalam barisan Ulama Syafi’i pada abad ke XIII. Karya beliau yang lain, di antaranya :
1. At-Tohfatul Bahiyah fi Tabaqatisy Syafi’iyah, yaitu kitab untuk menerangkan ulama’-ulama’ besar Syafi’iyah dari abad ke IX sampai abad ke XII.
2. Tohfatun Nazirin, dicetak di Mesir tahun 1281H.
3. Kitab Usuluddin “Syarqawi Syarah Sanusi” (144 halaman).
Selesai dikarang beliau 13 Ramadhan 1194H. Keistimewaan beliau ini adalah mempunyai “Serban Besar”, sehingga pada zaman itu diambil menjadi tamsil, yaitu untuk menyatakan sesuatu yang besar, dikatakan orang: “Sebesar serban Syarqawi”.
Salah satu jasa beliau adalah membangun ruwaq Syarqawiyah di masjid al-Azhar. Hidup beliau diabdikan untuk al-Azhar dan rakyat Mesir, hingga akhirnya beliau wafat pada hari Khamis 2 Syawwal 1227 H.
·                     Nilai nilai
a.       Moral
Nilai yang tertanam pada diri Muhammad sangat mulia dan patut menjadi suri tauladan, dan mnejadi panutan hingga zaman sekarang. Sikap dapat dipercaya dan jujur selalu diutamakkan dalam bertindak dan melakukkan apapun.
b.      Agama
Nilai agama juga diperlihatkan di novel ini, karena ini merupakkan dasar bagi penyerbaran agama islam pada masa Nabi Muhammad yang membutuhkan perjuangan dan kegigihan dalam penyebarannya.
c.       Pendidikan
Muhammad memang tidak berpendidikan, tetapi kecerdasan dan pemikirannya melebihi orang terpelajar, buktinya ia mampu menyelesaikkan masalah masalah sosial dan memimpin umat islam berperang hingga mendapat kemenangan dengan taktik dan strategi yang bagus.
d.      Sosial
Pada zaman itu nilai nilai sosial sangat tampak seperti, menghargai satu sama lain, hormat terhadap orang yang lebih tua, dan saling menghormati pada zaman nabi memang sangat kental.
e.              Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi saat itu juga menjadi salah satu faktor kesuksesan dan kejayaan islam kala itu, masyarakat bertani, berladang, hingga berternak menjadi salah satu bukti bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi pada zaman nabi.

4.      Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan novel ini adalah gaya bahasa yang bisa membuat kita seolah olah ikut merasakkan perjuangan nabi kala itu, bahasa yang mudah dimengerti juga menjadi keunggulan dalam novel ini, penjelasan setiap rinci momen pada saat itu tergambar jelas membuat novel ini menjadi tampak nyata.
Kekurangan dari novel ini adalah pengeleman halaman pada lembar novel rapuh mudah copot, isi dari novel ini semuanya tulisan dan sangat banyak sehingga dapat membuat pembaca jenuh dan bosan. Tidak terdapat ilustrasi gambar suasana pada masa itu di buku ini.
5.      Kesimpulan
Novel ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mengetahui sejarah dan perjuangan nabi pada masa itu, bisa menjadi inspirasi bagi kalangan muda terutama bagaimana akhlaq dan perilaku nabi yang sangat mulia bisa menajdi contoh dan panutan kita semuanya.



B.     Bentuk Resensi
Ø  Identitas Buku
a.       Judul Buku : Muhammad sang pembebas
b.       Pengarang : Abdur Rahman Asy Syarqowi
c.       Penerbit : Mitra Pustaka
d.      Tahun Terbit : Mei 2003
e.       Tebal Buku : 531 Halaman
f.       Jenis Kertas : 531 Halaman
g.      Jenis Kertas                      : 14 cm x 21 cm ; Buram
h.      Harga Buku                      : Rp.75.000,-
Bangsa arab yang saat itu berada pada zaman jahiliyah, terbebas dari suatu belenggu dengan datangnya sang pembebas yaitu Nabi Muhammad. Ia berjuang berdakwah menyebarkan agama islam, dan sering mendapatkan tentangan dari berbagai kalangan suku Quraisy, di awal awal penyebarannya. Namun ia tetap gigih dalam penyebaran agama islam, hingga kalangan elite arab banyak yang menjadi pengikutnya. Hingga pada akhirnya ia hijrah ke madinah dan dalam bebrapa tahun ia , memenangkan banyak peperangan, dan menjadikkan kejayaan Islam pada masa itu. Kita dapat merasakkan seberapa berat perjuangan nabi karena bahasa yang seolah menghipnotis kita masuk dalam cerita, namun tidak ada ilustrasi gambar dan buku ini full dengan tulisan yang bisa membuat pembaca bosan.
Kelebihan novel ini adalah gaya bahasa yang bisa membuat kita seolah olah ikut merasakkan perjuangan nabi kala itu, bahasa yang mudah dimengerti juga menjadi keunggulan dalam novel ini, penjelasan setiap rinci momen pada saat itu tergambar jelas membuat novel ini menjadi tampak nyata.
Kekurangan dari novel ini adalah pengeleman halaman pada lembar novel rapuh mudah copot, isi dari novel ini semuanya tulisan dan sangat banyak sehingga dapat membuat pembaca jenuh dan bosan. Tidak terdapat ilustrasi gambar suasana pada masa itu di buku ini.
Ajaran ajaran Muhammad masih ada hingga sekarang, hingga akhir zaman karena ia adalah nabi penutup, dan semoga kita bisa menemukkan kisah seorang manusia yang memiliki pribadi yang mengagumkan, seorang pahlawan yang tak bergeming melawan kekejaman,kebrutalan dan kebengisan dalam berbagai kondisi, demi terwujudnya kasih antarumat manusia.





No comments:

Post a Comment