Muhammad
Sang Pembebas
Abdur
Rahman Asy Syarqowi
Reynalda
Kurnia
XI
MIPA 5/29
SMA
NEGERI 1 KASIHAN
2018/2019
A. Analisis
Buku Fiksi
1. Identitas
Buku
a. Judul
Buku : Muhammad Sang
Pembebas
b. Pengarang
Buku : Abdur Rahman Asy Syarqowi
c. Penerbit
Buku : Mitra Pustaka
d. Tahun
Terbit :
Edisi Kedua
Cetakan Pertama pada : Mei 2003
e. Jumlah
Hal Buku : 531 Halaman
f. Jenis
Kertas : 14 cm x 21 cm ;
Buram
g. Harga
Buku : Rp.75.000,-
2. Sinopsis
Muhammad Sang Pembebas adalah sebuah
novel sejarah yang menceritakkan tentang perjuangan Nabi Muhammad yang disitu
ia adalah seorang Rasul Allah yang membawa kebebasan bagi umat muslim sekaligus
penyelamat dari zaman jahiliyah yang ada di Makkah.
Muhammad adalah putra dari Abdullah dan
Siti Aminah yang lahir pada tahun 570M di Makkah. Pada umur Balita ia sudah
menjadi yatim dan pada umur 6 tahun ia ditinggal ibunda tercintanya pada saat melakukkan
perjalanan ke luar Makkah. Muhammad pun diasuh oleh kakeknya Abdul Muttholib , namun setelah ia
berusia belum genap 8 tahun ia ditinggal kakeknya tersebut meninggal dunia,
kemudian ia diasuh oleh salah satu pamannya Abu Tholib.
Beranjak remaja ia tumbuh menjadi pemuda
yang tangguh dan sering melakukkan perjalanan dagang ke luar Makkah bersama
pamannya Abu Tholib. Muhammad tumbuh menjadi pemuda yang jujur, tanggung jawab,
dan berlatar belakang kehidupan yang bersih dari noda hitam hingga banyak orang
yang mengagumi atas perilakunya tersebut termasuk Khadijah.
Dan memasuki usia 25 tahun Muhammad
menikah dengan Khadijah yang jatuh cinta akan kemuliaan perilaku dan sikap
sikap Muhammad yang berbeda dengan pemuda pemuda lain.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah
masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan
menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua
bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah. Lalu pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611M , ia
mendapat wahyu pertama yang disampaikan langsung oleh Malaikat Jibril. Dengan
ia mendapat wahyu pertama ia juga diangkat menjadi Rasul pada saat itu juga
pada usia 40 tahun.
Dalam
perjuangan penyebaran agama islam ia melakukkannya secara diam diam dan dimulai
dari kerabat kerabat dekat, hingga ia akhirnya berani terang terangan berdakwah
dan mendapatkan pengikut pengikut dari kalangan elite Arab. Walau mendapat
tentangan keras dari bangsa arab ia tetap mendapatkan pengikut yang banyak. Di
dalam perjuangannya menyebarkan agama islam ia dan pengikutnya tak jarang
mendapat penganiayaan dan penyiksaan oleh warga Makkah saat itu, tetapi ia dan
pengikutnya tetap sabar dan menerima.
Pada
usia 48 tahun ia harus merelakkan istri tercinta menghadap Allah sekaligus
pamannya yaitu Abu Tholib, tahun ini menjadi tahun kesedihan bagi Muhammad
karena ditinggalkan oleh dua sosok yang sangat dicintainya.
Tahun
622 menjadi tahun hijrah ke Madinah mencari tempat yang aman bagi umat islam
karena di Makkah sudah tidak aman lagi bagi umat muslim terutama bagi Rasul.
Setelah
ia Hijrah ke Madinah dan banyak kaum Muhajirin menjadi muslim. Umat Islam
banyak melakoni Pertempuran guna membela Islam, membela kebenaran Islam, dan
menyebarkan agama islam, ke suku suku se-Semenanjung Arabia
Hingga akhirnya setelah bertahun tahun
berjuang ,berperang dan bersabar Muhammad membawa 10.000 sepasukan umat islam ,
kembali ke Makkah guna membebaskan dan menaklukkan Makkah. Pada saat itu
penguasa Makkah menyerah tanpa perlawanan. Dan pada akhirnya Muhammad berhasil
menyatukkan Madinah dan tanah kelahirannya yaitu Makkah.
Pada usia 62 tahun ia wafat di Madinah
sepulang dari Makkah, ia wafat pada Senin 12 Rabiullawal 10H dan juga
dimakamkan di Madinah , yang sebelumnya ia telah menaklukkan seluruh
Semenanjung Arabia menjadi dibawah naungan Islam dan itu merupakkan puncak
kejayaan Islam yang pertama yang diraih gemilang oleh Muhammad, dan pada tahun
tahun berikutnya perjuangannya dilanjutkan oleh sahabat sahabatnya yang juga
menjadi khalifah pada saat itu. Ajaran ajaran Muhammad masih ada hingga
sekarang, hingga akhir zaman karena ia adalah nabi penutup, dan semoga kita
bisa menemukkan kisah seorang manusia yang memiliki pribadi yang mengagumkan,
seorang pahlawan yang tak bergeming melawan kekejaman,kebrutalan dan kebengisan
dalam berbagai kondisi, demi terwujudnya kasih antarumat manusia.
3. Unsur
unsur
a. Intrinsik :
a. Tema :
Novel ini bertema tentang perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama
Islam dan membebaskan umat manusia dari kelamnya dunia kala itu.
b.
Alur : Alur pada novel ini
merupakkan alur maju yang menceritakkan kisah dari Nabi Muhammad lahir hingga wafat.
c.
Penokohan:
i.
Muhammad : Seorang penyabar, berakhlaq
mulia, jujur ,dapat dipercaya, pandai, pantang menyerah
ii.
Abu Tholib : Membela kebenaran , menjaga rasul
iii.
Abu bakar : Berjuang bersama nabi, termasuk kulafaur
rasyidin
iv.
Siti Khadijah: setia, menerima apa
adanya, berakhlaq mulia
v.
Sahabat nabi : Berjuang bersama nabi , turut serta dalam penyebarn islam
vi.
Bangsa Quraisy :Kejam, tidak menerima
ajaran Nabi, berakhlaq buruk
d.
Sudut Pandang : Orang ketiga sebagai pengamat
e. Lattar/Setting :
a) Latar
tempat : Makkah, Madinah
b) Latar
Suasana: Tegang , senang , sedih gembira
c) Waktu
:sehari hari
f.
Bahasa/Gaya Bahasa : Jelas serius dan tidak bertele tele
b. Ekstrinsik
Al-Imam Asy-Syarqawi, Nama lengkap beliau ialah
Syeikh ‘Abdullah bin Hijaz bin Ibrahim, lahir tahun 1150H/1737M. dan wafat pada
tahun 1227H. bermaqam di Mesir.
Beliau adalah murid dari Universitas Al-Azhar
Mesir, dan kemudian sampai menjadi salah seorang pengajar (Syeikh dari
Universiti
Al-Azhar itu). Kehebatan ilmu beliau diakui sehingga beliau dilantik menjadi Syeikhul Azhar pada zamannya.
Al-Azhar itu). Kehebatan ilmu beliau diakui sehingga beliau dilantik menjadi Syeikhul Azhar pada zamannya.
Beliau adalah seorang Ulama’ Besar Syafi’iyah di
Mesir pada zaman itu dan banyak mengarang kitab-kitab fiqih Syafi’i dan
lain-lain kitab yang sampai sekarang masih dicetak dan disiarkan di seluruh
dunia Islam.
Di al-Azhar beliau menimba ilmu kepada para ulama
terkemuka sehingga beliau menjadi mufti mazhab Syafi’i. Kemudian beliau menapak
jalan sufi dengan berguru kepada Syaikh al-Kurdi. Beliau hidup bersahaja dan
sederhana meskipun telah dikelilingi harta dunia.
Dengan bimbingan al-Hifni sendiri, Imam
as-Syarqawi mulai menekuni dan menelusuri Thariqah Khalwatiyah. Tidak sia-sia
kiranya usaha yang dilakukan oleh as-Syarqawi tersebut, tetapi pada saat
as-Syarqawi hampir mencapai keberhasilannya, beliau terkena goncangan jiwa yang
menyebabkannya harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Dalam beberapa hari
as-Syarqawi berhasil disembuhkan. Setelah sembuh, as-Syarqawi sangat bersyukur,
lalu mulai tekun membaca dan mengaji kepada Syekh Muhammad al-Kurdi, sampai
pada akhirnya ia berhasil menyandang gelar at-Taj dari al-Kurdi.
Setelah berhasil menyandang gelar at-Taj itu,
as-Syarqawi mengajarkan ilmu-ilmu yang pernah ia tekuni selama ini kepada kaum
muslimin dan para pelajar di beberapa tempat. Ketinggian ilmu dan kearifannya
mengantarkan as-Syarqawi sebagai seorang figur terpandang. Bahkan meninggal
saja sang guru, “Syekh al-Kurdi”, Imam as-Syarqawi termasuk salah satu dari
pengganti beliau dan semua murid al-Kurdi pindah kepada Imam as-Syarqawi.
Tahun 1218 H/1793 beliau diangkat menjadi Syaikh
al-Azhar menggantikan Syaikh Ahmad Musa al-‘Arusi. Pada Masa kepemimpinan
beliau Mesir dijajah oleh Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Syaikh
Abdullah al-Syarqawi adalah salah satu dari sepuluh ulama Dewan Syuro Mesir
yang berusaha didekati Napoleon. Beliau menasehati hakim Mesir saat itu untuk
bersikap adil kepada rakyat dan tidak membebani mereka dengan pajak yang
tinggi. Atas saranan beliau juga, hakim Mesir mengirimkan surat kepada Napoleon
untuk memberi penghormatan secara militer kepada para ulama dan memuliakannya.
Napoleon Bonaparte takjub dengan kepribadian para
ulama al-Azhar yang dikepalai oleh Syaikh Abdullah al-Syarqawy. Dia juga kagum
terhadap Islam dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw, terutama setelah dia pulang
dari Syam. Napoleon mengatakan bahwa dirinya mencintai Islam, mengagungkan Nabi
Muhammad Saw, menghormati al-Qur’an dan membaca setiap hari. Di Mesir dia
bermaksud membangun masjid terbesar di dunia dan ingin pula dia memeluk agama
Islam.
Napoleon mengatakan bahwa jika dirinya masuk
Islam maka dia akan mampu untuk mengislamkan seluruh tentaranya. Dalam sebuah
pertemuan dengan para ulama al-Azhar Napoleon meminta Syaikh al-Syarqowi
berfatwa kepada rakyat Mesir untuk taat dan patuh kepada dirinya. Kemudian
Syaikh al-Syarqawi menegaskan kepada Napoleon bahwa jika dia masuk Islam maka
seratus ribu tentara Arab akan berada di bawah benderanya dan membantunya
menaklukkan dunia Timur. Namun Allah berkehendak lain, Napoleon tidak masuk
Islam.
Di antara karya beliau dalam fiqih Syafi’i adalah
yang berjudul “Asy-Syarqawi Al-Attahrir” iaitu kitab fiqih Syafi’i untuk
mensyarah
kitab Tahrir karangan Imam Zakaria Al-Ansori . Kitab Syarqawi itu terdiri atas dua jilid besar dengan 525 halaman setiap jilidnya, dimulai
dengan “Al-Hamdulillah Iladzi Faqqaha” dan disudahi dengan “Walhamdulillah Rabbil ‘Alamiin”. Kitab Syarqawi selepas dikarang beliau tahun 1192H. Jadi beliau seorang ulama’ Syafi’i pada akhir abad ke XII, tetapi karena wafat beliau pada tahun 1227H maka beliau
dimasukkan dalam barisan Ulama Syafi’i pada abad ke XIII. Karya beliau yang lain, di antaranya :
1. At-Tohfatul Bahiyah fi Tabaqatisy Syafi’iyah, yaitu kitab untuk menerangkan ulama’-ulama’ besar Syafi’iyah dari abad ke IX sampai abad ke XII.
2. Tohfatun Nazirin, dicetak di Mesir tahun 1281H.
3. Kitab Usuluddin “Syarqawi Syarah Sanusi” (144 halaman).
kitab Tahrir karangan Imam Zakaria Al-Ansori . Kitab Syarqawi itu terdiri atas dua jilid besar dengan 525 halaman setiap jilidnya, dimulai
dengan “Al-Hamdulillah Iladzi Faqqaha” dan disudahi dengan “Walhamdulillah Rabbil ‘Alamiin”. Kitab Syarqawi selepas dikarang beliau tahun 1192H. Jadi beliau seorang ulama’ Syafi’i pada akhir abad ke XII, tetapi karena wafat beliau pada tahun 1227H maka beliau
dimasukkan dalam barisan Ulama Syafi’i pada abad ke XIII. Karya beliau yang lain, di antaranya :
1. At-Tohfatul Bahiyah fi Tabaqatisy Syafi’iyah, yaitu kitab untuk menerangkan ulama’-ulama’ besar Syafi’iyah dari abad ke IX sampai abad ke XII.
2. Tohfatun Nazirin, dicetak di Mesir tahun 1281H.
3. Kitab Usuluddin “Syarqawi Syarah Sanusi” (144 halaman).
Selesai dikarang beliau 13 Ramadhan 1194H.
Keistimewaan beliau ini adalah mempunyai “Serban Besar”, sehingga pada zaman
itu diambil menjadi tamsil, yaitu untuk menyatakan sesuatu yang besar,
dikatakan orang: “Sebesar serban Syarqawi”.
Salah satu jasa beliau adalah membangun ruwaq
Syarqawiyah di masjid al-Azhar. Hidup beliau diabdikan untuk al-Azhar dan
rakyat Mesir, hingga akhirnya beliau wafat pada hari Khamis 2 Syawwal 1227 H.
·
Nilai nilai
a.
Moral
Nilai yang tertanam pada diri Muhammad sangat
mulia dan patut menjadi suri tauladan, dan mnejadi panutan hingga zaman
sekarang. Sikap dapat dipercaya dan jujur selalu diutamakkan dalam bertindak
dan melakukkan apapun.
b.
Agama
Nilai agama juga diperlihatkan di novel ini,
karena ini merupakkan dasar bagi penyerbaran agama islam pada masa Nabi
Muhammad yang membutuhkan perjuangan dan kegigihan dalam penyebarannya.
c.
Pendidikan
Muhammad memang tidak berpendidikan, tetapi
kecerdasan dan pemikirannya melebihi orang terpelajar, buktinya ia mampu
menyelesaikkan masalah masalah sosial dan memimpin umat islam berperang hingga
mendapat kemenangan dengan taktik dan strategi yang bagus.
d.
Sosial
Pada zaman itu nilai nilai sosial sangat tampak
seperti, menghargai satu sama lain, hormat terhadap orang yang lebih tua, dan
saling menghormati pada zaman nabi memang sangat kental.
e.
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi saat itu juga menjadi salah
satu faktor kesuksesan dan kejayaan islam kala itu, masyarakat bertani,
berladang, hingga berternak menjadi salah satu bukti bahwa pesatnya pertumbuhan
ekonomi pada zaman nabi.
4.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan novel ini adalah gaya bahasa yang bisa
membuat kita seolah olah ikut merasakkan perjuangan nabi kala itu, bahasa yang
mudah dimengerti juga menjadi keunggulan dalam novel ini, penjelasan setiap
rinci momen pada saat itu tergambar jelas membuat novel ini menjadi tampak nyata.
Kekurangan dari novel ini adalah pengeleman
halaman pada lembar novel rapuh mudah copot, isi dari novel ini semuanya
tulisan dan sangat banyak sehingga dapat membuat pembaca jenuh dan bosan. Tidak
terdapat ilustrasi gambar suasana pada masa itu di buku ini.
5.
Kesimpulan
Novel ini sangat bermanfaat bagi yang ingin
mengetahui sejarah dan perjuangan nabi pada masa itu, bisa menjadi inspirasi
bagi kalangan muda terutama bagaimana akhlaq dan perilaku nabi yang sangat
mulia bisa menajdi contoh dan panutan kita semuanya.
B.
Bentuk Resensi
Ø
Identitas Buku
a.
Judul Buku : Muhammad sang pembebas
b.
Pengarang :
Abdur Rahman Asy Syarqowi
c.
Penerbit : Mitra Pustaka
d.
Tahun Terbit : Mei 2003
e.
Tebal Buku : 531 Halaman
f.
Jenis Kertas : 531 Halaman
g.
Jenis Kertas :
14 cm x 21 cm ; Buram
h.
Harga Buku :
Rp.75.000,-
Bangsa arab yang saat itu
berada pada zaman jahiliyah, terbebas dari suatu belenggu dengan datangnya sang
pembebas yaitu Nabi Muhammad. Ia berjuang berdakwah menyebarkan agama islam,
dan sering mendapatkan tentangan dari berbagai kalangan suku Quraisy, di awal
awal penyebarannya. Namun ia tetap gigih dalam penyebaran agama islam, hingga
kalangan elite arab banyak yang menjadi pengikutnya. Hingga pada akhirnya ia
hijrah ke madinah dan dalam bebrapa tahun ia , memenangkan banyak peperangan,
dan menjadikkan kejayaan Islam pada masa itu. Kita dapat merasakkan seberapa
berat perjuangan nabi karena bahasa yang seolah menghipnotis kita masuk dalam
cerita, namun tidak ada ilustrasi gambar dan buku ini full dengan tulisan yang bisa membuat pembaca bosan.
Kelebihan novel ini adalah gaya bahasa yang bisa
membuat kita seolah olah ikut merasakkan perjuangan nabi kala itu, bahasa yang
mudah dimengerti juga menjadi keunggulan dalam novel ini, penjelasan setiap
rinci momen pada saat itu tergambar jelas membuat novel ini menjadi tampak nyata.
Kekurangan dari novel ini adalah pengeleman
halaman pada lembar novel rapuh mudah copot, isi dari novel ini semuanya
tulisan dan sangat banyak sehingga dapat membuat pembaca jenuh dan bosan. Tidak
terdapat ilustrasi gambar suasana pada masa itu di buku ini.
Ajaran
ajaran Muhammad masih ada hingga sekarang, hingga akhir zaman karena ia adalah
nabi penutup, dan semoga kita bisa menemukkan kisah seorang manusia yang
memiliki pribadi yang mengagumkan, seorang pahlawan yang tak bergeming melawan
kekejaman,kebrutalan dan kebengisan dalam berbagai kondisi, demi terwujudnya
kasih antarumat manusia.
No comments:
Post a Comment