Terjatuh Bukan Hal Yang Sakit
Oleh: Reynalda Kurnia
Malam itu aku dan teman teman
berkumpul untuk membahas agenda yang sudah lama aku dan teman teman rencanakan , di
rumah salah satu temanku Agung. Malam itu aku pertama datang Agung sudah di depan
rumah mempersiapkan hidangan untuk teman teman nanti , setelah beberapa saat
barulah semua datang. Setelah semua berkumpul mulailah kami ngobrol sana sini
sembari membahas apa saja yang diperlukkan untuk dipersiapkan untuk agenda
besok pagi. Acara bersepeda menuruni gunung atau yang sering kebanyakan orang
sebut dengan Donwhill. Waktu
menunjukkan pukul 21.45 sudah 2 jam setengah kami membahasnya. Mulai dari
pengumpulan sepeda dan peralatan keamanan yang dipersiapkan malam itu, lalu
salah satu temanku Aldi nyeletuk dan bertanya
“Besok jam berapa nih” tanya aldi
memecah suasana malam itu. Satu point yang sangat penting terlupakan.
Lalu kami sepakat bahwa besok
kami berkumpul jam 6 tepat lalu berangkat ke lintasan sepeda tersebut , jam
23.30-an aku dan temanku pamit pulang untuk beristirahat.
Jam 5.00 aku bangun dan langsung sholat subuh, setelah sholat aku
mandi dan langsung berangkat ke tempat kumpul. Aku membantu mempersiapkan
semuanya , setelah semua berkumpul dan semua peralatan dan sepeda sudah dinaikkan.
Kami serombongan lalu naik ke mobil juga dan berangkat , pukul 07.00 kami
berangkat.
Sesampainya di tujuan kami
sarapan terlebih dahulu.
“Kalian udah sarapan belum ?
makan dulu yuk” pinta Agung , karena sedari tadi dia yang selalu mengeluh
kelaparan.
“Makan dimana ? Mana ada warung
di tempat gunung kayak gini” sahut Aldi...
“Udah deh percaya sama aku, di atas
ntar ada warung” jawab Agung dengan nada guyon...
Dan benar saja ada warung di atas
, kami berlima lalu memesan mie goreng untuk mengisi perut kami. Sehabis makan
kami langsung persiapan untuk langsung menuju lintasan sepeda.
“Yohh!! Gas.. buruan pada
persiapan..” kata Widi dengan semangat.
Aku dan kelima temanku bersiap.
Sepeda dinaikkan ke mobil untuk diangkut ke garis start, karena garis start
jaraknya cukup jauh dan cukup menanjak jadi diputuskan untuk mengangkut sepeda
menggunakan mobil sampai garis start. Pelindung lutut , pelindung badan , dan
helm sudah terpasang pada posisinya masing-masing. Sesampainya di garis start,
kami berdoa dan langsung meluncur ke lintasan.
Pada posisi pertama ada Agung
dengan kecepatannya. Pada posisi kedua ada Widi menempel ketat ke Agung. Pada
posisi ketiga ada Aldi dengan tekhnik tingginya. Pada posisi keempat ada Gesang
dengan atraksinya , sedangkan diposisi terakhir ada aku dengan kamera terpasang
pada bagian depan sepedaku untuk merekam laju masing-masing sepeda.
Pada awal-awal lintasan ,
beberapa rintangan berhasil kulewati dengan mulus, tetapi pada saat pertengahan
lintasan aku salah tumpuhan . Aku tidak melihat bahwa di depan ada rintangan
berupa Drop, aku terjungkal jatuh
menggelundung ke depan, tanganku luka-luka , hidungku mengeluarkan darah karena
berbenturan dengan stang. Lalu teman teman berlari menolongku untuk dibawa
turun.
Di bawah, aku ditolong dan diobati.
“Wis mas rapopo aku , aku gapapa.
Santai , iso meneh kok” kataku sambil menggerak-gerakkan badan.
Setelah seharian bermain-main di
lintasan , kami pun pulang. Ditengah perjalanan, kami berhenti sejenak untuk
mengisi perut , kami memakan bakso waktu itu. Setelah makan, kami langsung
pulang menuju tempat kami berkumpul tadi pagi. Tepat jam 18.28 kami sampai di tempat
tersebut. Aku langsung pulang ke rumahku.
Disitu aku belajar bahwasanya terjatuh memang sakit , tetapi hanya bagaimana sikap kita terhadap rasa sakit itu, bangkit dan cintai rasa sakitmu karena itulah yang akan membuatmu berhasil dikehidupanmu kelak.
KFC SUDIRMAN JOGJAKARTA
12-11-2018
17.50 WIB
Mungkin ini bisa digunakkan referensi untuk adek adek sekolah terutama bilamana ada tugas bahasa indonesia membuat cerpen bisa langsung digunakkan sebaik2nya maturnuwun.
wasalamua'llaikum wrwb.
No comments:
Post a Comment