17 Juli 2017
Aku tak tahu harus memulai ini dari mana, namun yang ku
ingat tanggal itulah pertama kali aku resmi menjadi junior di sekolah ini. Yahh..
3 hari pengenalan sekolah, yang pada umumnya di adakan. Tawa canda canggung remang malu malu.
Tak tau bagaimana semua ini berawal dan akutak memahami
semuanya, semua mengalir.. aku mulai akrab dengan satu persatu individu baru
dalam katalog pertemananku. Memori itu, tersusun rapi bagaimana semua ini
berawal. Menikmati setiap skenario putih abu2 berikan padaku, hanya perasaan
gembira saat itu.
Ahh.. indahnya bila ku ingat 3 tahun, bersama
mu.
Putih abu2, setelan seragam dengan dasi dan topi, jangan
lupa sepatu fulblack.. rasanya aku dulu paling benci dengan seragam dan segala
aturan itu, masa bodoh!! Persetan dg peraturan!!
Hal hal menentang, seperti gejolak masa muda yang mencuat,
mengencang tak dapat dikendalikan. Pergaulan yang kala itu sangat menyenangkan umbyang umbyung ndono ndene, haha-hehe
bersamamu, tak usah kusebut moment apa saja yg sudah pernah ku jajali
bersamamu.
Hadirmu dan hadirku seakan akan membuat mataharipun enggan
untuk membuat motif2 cantik dan semburat semburat indah kala pagi. Menentang siapapun
tak terkendali, gejolak muda , idealis, dan kuat.
Air mengalir terlalu deras, dari hulu.. melebar lebar,
meluapluap, menerabas segala bentuk barang yg menghalanginya, membuat semuanya
hanyut, ketakutan, hanyutannya ada yang baik dan ada yg buruk, menjijikan.
Semua tertampung dalam aliran sungai, air menjadi keruh
karena hujan dan cacian semua orang ketika kami sedang membawa bangkai babi
dalam hanyutan sungai itu. Kami tetap bersama, air tetap mengalir tak berhenti
di tengah. Air tetap beriak2 kokoh dan tak dapat dibendung.
Aliran pembawa berisi bangkai babi, di
pinggirkan bersama sama. Setelah banjir besar..
Tetapi aliran tersebut juga membawa air jernih, air suci, air kehidupan bagi semuanya. Aliran suci pembawa berkah tuhan. Mengisi sawah.. sawah, kolam ikan, membawa makanan alami bagi biota dan ekosistem, dan berisi sumber daya yg dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Bahkan.. tak jarang ada sebongkah berlian dan batu permata juga didalam aliran air tersebut. Mengkilaup, berbinar-binar, berbeda, entah setelah di poles dan digosok atau belum, batu itu tetap
berharga.
Mengalir lembut, terkadang juga kencang..
Hingga tak sadar bahwa aliran sungai sudah sampai ke hulu..
dimana sebentar lagi semua air akan terlepas bebas ke laut. Laut yang luas,
arus yg kencang.
Sama seperti akhir kisah ini bersamamu, setelah ini. Kau dan
aku akan terlepas ke lautan yg luas, airnya beriak2, laut yg dalam, tak
bertuan. Kau dan aku harus bisa bertahan sebagai air sungai yg kuat, terombang
ambing dihantam badai dan gelombang tinggi, tetap harus bertahan, kawan.
25 Maret 2020
Ditengah badai Pandemi virus ini, dunia sedang membersihkan
diri. Ada selentingan kabar burung, bahwa ditiadakannya UNBK di tahun ini, yg
berarti juga kelulusan atas ujian nasional tak ada.. padahal tinggal 5 hari
lagi.
Dan itu juga berarti hulu sungai ini sudah tiba, didepan
mata.. lautan yg amat luas tak bertuan. Kau dan aku akan berpisah. Menyebar ke
seluruh penjuru lautan.
Tak tau bagaimana aku harus menyikapi ini, untuk senang atau
sedih atau bahkan marah.. karena ini juga berarti seluruh cita cita yg ada
didepan mata pun turut menjauh ketakutan.. memang saya sudah lulus, senang.
Tapi, badai ini tak kunjung reda.. menghambat laju semua
menjadi melambat bahkan terhenti. Membuat semuanya menjaga jarak, membuat
semuanya tak tepat sasaran, dan semua angan harus ditahan, untuk kebaikan
seluruh umat..
Tak banyak doaku hari hari ini.. hanya ingin badai ini cepat
berlalu, dan anganmu dan anganku dapat diwujudkan, kawan.
Selamat lulus 2020, selamat dan sukses..
Semoga selamat sampai tujuan..
Dan sukses untuk segala bentuk kebaikan dan perjalanan,
No comments:
Post a Comment