Saturday, March 28, 2020

Meracau Tentang Keadaan


Halo semuanya

Oke ditulisan kali ini gue Cuma mau cerita mencurahkan sedikit uneg-uneg yg ada dalam diri gue. 
Mari kita lihat, apa yg terjadi pada dunia akhir2 ini..

Yg sebenernya gue tau, gak bakal ada yg baca blog gue.. tapi it’s okey i just wanna write.. untuk menyalurkan keluh kesah gue dan mengisi waktu luang gue dirumah.

Kalian semua pasti tau. Hmpir semua orang tak terkecuali,kecuali orang tolol yg masih berkeliaran dan asik nongkrong sana sini. Pandemi Virus Covid-19. Astagaa.. ini semacam mimpi buruk yg menjadi kenyataan.. semua orang merasakkan bagaimana semua ini terjadi, tak pernah terbayangkan oleh siapapun termasuk gue.. tahun ini, yahh.. tepat taun ini gue lulus dari SMA, bagi segelintir orang mungkin itu hal yg biasa.. dan lumrah seperti, wisuda, haru biru bersama kawan, perpisahan, dan lulusan. Ahh.. bagaimana aku melewatkan momen surga dunia itu, entahlah.

Hari ini, tak tau hri ke berapa gue me-lockdown diri gue di rumah. tak ada kegiatan yg lebih seru daripada melihat atap rumah.

Gue tau ini musibah yg sudah global.. pandemi telah menginfeksi lebih dari limaratus ribu orang di muka bumi. Jumlah yang tak sedikit.. bisa dibuat satu provinsi jika berada di negara besar. kau tahu.. dunia pasti ada salah satu sisi tertutup dan terbuka, entah wabah global ini direkayasa atau entah memang muncul karena kehendak tuhan.. aku tak tahu pasti. Dunia memang selalu gelap akan hal-hal kebenaran dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Pemerintah sudah bekerja lebih dari luar biasa, tenaga medis? Ah tak usah ditanya, mereka layaknya avengers.

Hampir seluruh rencana, seluruh pagelaran agung, seluruh kegiatan besar 90% batal. Hanya orang2 tak berotak mengadakan acara dengan ribuan hadirin, saat ini. Membuat dunia makin kacau balau.

Kembali lagi ke gue, disini ada sesuatu ganjalan hati gue selama ini berlangsung, yaitu perihal masa depan.. akankah seperti ini terus? Atau akan ada secercah cahaya di depan sana.. gue, adalah milenial, dan kau tahu juga.. hampir seluruh milenial adalah pemuja masa depan, mereka tumbuh, dalam lingkup modern, canggih, tinggi,tak terbendung.. tapi, gerak langkah itu seperti dihentikan oleh sesuatu yang tak tampak dan tak pasti.

Tahun 2020, angkatan 20 akan mencatatkan diri dalam sejarah pendidikan dimana untuk pertama kalinya, tidak ada ujian nasional, tidak ada wisuda, tidak ada upacara simbolis sakral kelulusan bersama kawan, dan juga satu ini yg menjadi kontroversial adalah kami lulus hanya karena sebuah virus.

Ditengah2 pandemik ini yg tak dapat di kontrol penyebarannya, dan terus berkembang dalam jumlah yg besar. Mentri pendidikan, membuat keputusan yg sangat2 viral.. ahh, bagaimana tidak.. ujian nasional akan ditiadakan baru dicanangkan untuk tahun depan 2021, dan maklumat peniadaan ujian nasional itu keluar hanya berjarak 5 hari dengan jadwal ujian nasional sekolah menengah atas.

Tak banyak orang menduga akan seperti ini. Hal2 buruk terjadi begitu mengerikan, dan sanga cepat..
Aku tak tau bagaimana ini akan berakhir dan ini akan selesai, gue nggak berkompeten untuk memberikan statemen.. yg bisa gue lakuin skrg yaitu hanya mengikuti instruksi pemerintah.

Jujur, dalam hal ini gue pengen andil dalam melawan covid-19 dengan menjadi relawan atau apalah itu,  jiwa sosial gue meronta untuk bisa berbuat kebaikan dan menebar manfaat untuk umat, entah kenapa.

Tapi teman2, yg ngebuat gue gak bisa berbuat banyak adalah.. dalam hal ini lagi2 gue gak punya power dalam hal ini, posisi gue adalah lulusan SMA yg ngga tau akan gimana kedepannya. Oke, semisal gue bisa nglakuin hal tersebut.. dan entah skenario terburuk apa yg gue alami ke depan.. gue gak tau.

Tak banyak yg bisa gue lakuin, yg bisa gue lakuin hanya me-lockdownkan diri dan berdoa memohon agar musibah ini cepat berlalu.. agar tenaga medis tetap pada tugasnya dilindungi, dan semua relawan, pemerintahan, semua elemen yang berwenang dalam menangani kasus covid-19 ini dapat dilindungi.. agar mereka mendapatkan kekuatan khusus dari langit, semoga.

Semoga bumi baik2 saja. Semoga semuanya kembali ke rencana awal, tanpa ada penundaan..

Dan satu lagi doa gue, semoga bisa bertemu dg bulan ramadhan di tahun ini,

Lekas sembuh bumi, amiin.

No comments:

Post a Comment