Selamat malam semua,
Yah.. gue baru aja ketemu sama seseorang yang menurut gue,
orang baru dengan pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang yang biasa gue
temuin.
Kisah ini berawal dari perjuangan gue nyari2 kamera analog..
ehehe gue akhir2 ini lagi gandrung sama keunikan kamera film tersebut, iseng2
buat nyalurin hobi dan penghilang kegabutan.. walopun kalo diitung2 hobi ini
emang bisa bikin kantong lu bocor hahahaha..
Singkat cerita, gue nyari2 device tersebut di instagram..
model jual barang antik di online, gue nemu tuh salah satu olshop yg ngejual
kamera inceran gue.
Terjadilah tawar menawar dan basa2i biar gue bisa ngulik tuh
gimana keadaan kamera itu, setelah chit chat sekian lama, gue janjian sama
masnya ketemuan di alun2 utara jogjakarta. Gue otw sehabis isya’ dan langsung
ketemu dengan si masnya..
Ketemu gue liat barangnya, dan deal gue bayar.
Nggak sampek situ aja ngab, gue ngobrol panjang lebar
tentang hidup sama dia. Menurut gue dia adalah pejuang,perantau yang mencoba
bertahan hidup di kota ini yang harus ubet
dan gelem obah dia adalah seorang
pekerja di salah satu mall terbesar di kota ini , sekaligus pengumpul dan
penjual barang antik.
Yang menarik dari mas yang kece ini, dia adalah jamaah
maiyah.. yah jamaah maiyah, jamaah e mbah nun.. belio ngobrol banyak sama saya
tentang hidup dan ilmu2 kehidupan selama
dia menjadi jamaah maiyah.
Saking maiyah banget.. dia selalu libur pada tanggal 17
setiap bulan dari pekerjaannya hanya untuk menghadiri mitulasan acara pengajian jamaah maiyah yang rutin diadakan setiap
tanggal 17 di jogja, atau yang sering disebut mocopat syafaat.
Dia bercerita, semalam ia sampai jam 4 pagi menghadiri acara
tersebut, memang pengajian ini diadakkan dari pukul 20.00 hingga 03.00.
Tentang hidup ia berbicara bagaimana, orang harus bisa
berfikir apa yang bisa ia lakukan untuk bertahan hidup di zaman sekarang. ia
selalu ubet dan terus berpikir apa yg
bisa ia lakukkan.
Di zaman sekarang, jika tidak mau bergerak, berjuang,
menahan rasa sakit, kau akan tersingkir seperti kaya gabah den interi peribahasa jawa yg sangat menggambarkan
bagaimana kehidupan zaman sekarang yang penuh persaingan, penuh seleksi, dan
perjuangan hidup.
Ia juga merupakan penggemar karya fisik dari maestro2 sastra
indonesia, seperti mbah nun dan sudjiwo tedjo.
Saya yang juga menyukai membaca buku, dan jamaah maiyahnya
mbah nun semakin tertarik untuk ngulik
lebih dalam dengan mas yang satu ini.
Karakternya sederhana, dia hanya datang dengan honda lawas
dan dengan penampilan yang sakdermo ,
dalam hidup dan mengamalkan ajaran2 maiyah dan mengajarkan bahwa kapan saat
yang tepat dan timing mengamalkan maiyah dalam kehidupan sehari2.
Dan yang terakhir, dia bilang kemarin dari mitulasan dapat ilmu bener,apik, indah.
" Jadi yang pertama
adalah bener, dalam artian yg kita
katakan kepada orang2 itu benar atau tidak benar kita harus memikirkannya
matang2 agar tak terjadi kesalah fahaman atau lebih baik diam bila kita tidak mengetahui
kebenaran. "
Yang kedua, apik(bagus)
jika kita sudah sampai tahap bener ,
kita harus memikirkan apa yang kita
katakan itu apik tidak untuk sekeliling kita, jangan sampai kebenaran yang kita
sampaikan ini tidak apik untuk
lingkungan sekitar, untuk sekeliling kita. Karena terkadang tidak semua
kebenaran tidak perlu diungkapkan dan disimpan untuk diri. Kebenaran ada
tempatnya dan kejujuran juga ada tempatnya. Ada yang harus di buka dan ada yang
harus di tutupi.
Yang ketiga adalah indah, setelah apik yang kita ucapkan itu indah atau tidak. Tahap ini sedikit
expert menurut gue, karena menurut gue keindahan bukan berasal dari diri kita
sendiri tetapi juga interaksi dengan orang lain, keindahan itu diciptakan dan
tidak dicari.
begitu yang bisa gue tangkep dari pembicaraan mas e, setelah
itu mas e memutuskan untuk pulang duluan dan gue juga sambil merenungkan
bebrapa pelajaran yang gue petik dari mas e.
Jadi, kesimpulan e ilmu itu tidak serta merta harus
pendidikan formal seperti yg dijalankan di sekolah2. Ilmu bisa didapatkan
dengan berinteraksi dengan orang2, dengan orang2 baru. atau darimana saja.
Tidak hanya tentang menghafal dan menghitung, tetapi ilmu sosial adalah dasar2 dari semua aspek kehidupan kelak.
Tidak hanya tentang menghafal dan menghitung, tetapi ilmu sosial adalah dasar2 dari semua aspek kehidupan kelak.
Oke, sekian aja artikel kali ini.
I’il see you next time..
Asallamualaikum..
No comments:
Post a Comment