Thursday, December 19, 2019

Bener, Apik, Indah


Selamat malam semua,

Yah.. gue baru aja ketemu sama seseorang yang menurut gue, orang baru dengan pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang yang biasa gue temuin.

Kisah ini berawal dari perjuangan gue nyari2 kamera analog.. ehehe gue akhir2 ini lagi gandrung sama keunikan kamera film tersebut, iseng2 buat nyalurin hobi dan penghilang kegabutan.. walopun kalo diitung2 hobi ini emang bisa bikin kantong lu bocor hahahaha..

Singkat cerita, gue nyari2 device tersebut di instagram.. model jual barang antik di online, gue nemu tuh salah satu olshop yg ngejual kamera inceran gue.

Terjadilah tawar menawar dan basa2i biar gue bisa ngulik tuh gimana keadaan kamera itu, setelah chit chat sekian lama, gue janjian sama masnya ketemuan di alun2 utara jogjakarta. Gue otw sehabis isya’ dan langsung ketemu dengan si masnya..

Ketemu gue liat barangnya, dan deal gue bayar.
Nggak sampek situ aja ngab, gue ngobrol panjang lebar tentang hidup sama dia. Menurut gue dia adalah pejuang,perantau yang mencoba bertahan hidup di kota ini yang harus ubet dan gelem obah dia adalah seorang pekerja di salah satu mall terbesar di kota ini , sekaligus pengumpul dan penjual barang antik.

Yang menarik dari mas yang kece ini, dia adalah jamaah maiyah.. yah jamaah maiyah, jamaah e mbah nun.. belio ngobrol banyak sama saya tentang hidup dan ilmu2 kehidupan  selama dia menjadi jamaah maiyah.

Saking maiyah banget.. dia selalu libur pada tanggal 17 setiap bulan dari pekerjaannya hanya untuk menghadiri mitulasan acara pengajian jamaah maiyah yang rutin diadakan setiap tanggal 17 di jogja, atau yang sering disebut mocopat syafaat.

Dia bercerita, semalam ia sampai jam 4 pagi menghadiri acara tersebut, memang pengajian ini diadakkan dari pukul 20.00 hingga 03.00.

Tentang hidup ia berbicara bagaimana, orang harus bisa berfikir apa yang bisa ia lakukan untuk bertahan hidup di zaman sekarang. ia selalu ubet dan terus berpikir apa yg bisa ia lakukkan.
Di zaman sekarang, jika tidak mau bergerak, berjuang, menahan rasa sakit, kau akan tersingkir seperti kaya gabah den interi peribahasa jawa yg sangat menggambarkan bagaimana kehidupan zaman sekarang yang penuh persaingan, penuh seleksi, dan perjuangan hidup.

Ia juga merupakan penggemar karya fisik dari maestro2 sastra indonesia, seperti mbah nun dan sudjiwo tedjo.

Saya yang juga menyukai membaca buku, dan jamaah maiyahnya mbah nun semakin tertarik  untuk ngulik lebih dalam dengan mas yang satu ini.

Karakternya sederhana, dia hanya datang dengan honda lawas dan dengan penampilan yang sakdermo , dalam hidup dan mengamalkan ajaran2 maiyah dan mengajarkan bahwa kapan saat yang tepat dan timing mengamalkan maiyah dalam kehidupan sehari2.

Dan yang terakhir, dia bilang kemarin dari mitulasan dapat ilmu bener,apik, indah.

" Jadi yang pertama adalah bener, dalam artian yg kita katakan kepada orang2 itu benar atau tidak benar kita harus memikirkannya matang2 agar tak terjadi kesalah fahaman atau lebih baik diam bila kita tidak mengetahui kebenaran. "

Yang kedua, apik(bagus) jika kita sudah sampai tahap bener , kita harus memikirkan apa yang kita 
katakan itu apik tidak untuk sekeliling kita, jangan sampai kebenaran yang kita sampaikan ini tidak apik untuk lingkungan sekitar, untuk sekeliling kita. Karena terkadang tidak semua kebenaran tidak perlu diungkapkan dan disimpan untuk diri. Kebenaran ada tempatnya dan kejujuran juga ada tempatnya. Ada yang harus di buka dan ada yang harus di tutupi.

Yang ketiga adalah indah, setelah apik yang kita ucapkan itu indah atau tidak. Tahap ini sedikit expert menurut gue, karena menurut gue keindahan bukan berasal dari diri kita sendiri tetapi juga interaksi dengan orang lain, keindahan itu diciptakan dan tidak dicari.
begitu yang bisa gue tangkep dari pembicaraan mas e, setelah itu mas e memutuskan untuk pulang duluan dan gue juga sambil merenungkan bebrapa pelajaran yang gue petik dari mas e.

Jadi, kesimpulan e ilmu itu tidak serta merta harus pendidikan formal seperti yg dijalankan di sekolah2. Ilmu bisa didapatkan dengan berinteraksi dengan orang2, dengan orang2 baru. atau darimana saja.
Tidak hanya tentang menghafal dan menghitung, tetapi ilmu sosial adalah dasar2 dari semua aspek kehidupan kelak.
Oke, sekian aja artikel kali ini.
I’il see you next time..
Asallamualaikum..

No comments:

Post a Comment