Sunday, December 8, 2019

Persimpangan Jalan


Di usia ku yang ke tujuhbelas,

Aku merasa seperti di tengah2 persimpangan jalan, menentukkan ke arah mana semua ini akan berakhir, tujuanku, perjalananku ke depan. Kelas 3 SMA adalah seperti the end from the beginning semua tampak nyata di depan sana gelap terang kehidupan, gelap terang masa depan.

Menentukkan akan jadi apa engkau besok, jalan mana yang kau tempuh, jalan yang terang ataukah jalan yang gelap.. itu sebuah pilihan, mungkin saat ini semua itu masih terlihat abu2 belum mngerucut kepada warna solid itu. Lambat laun, waktu terus mengejar tak mau memberi sedikit kelengang an, bagi setiap pejuang masa depan.

Tak bisa menghindar, pilihan ada untuk dipilih dengan sisa waktu yang ada.. keputusan matang, pengalaman, dan ideologi yang sehat seperti menjadi jawaban dari semua pertanyaan2 hidup ke depan nanti.

Jika kau memilih jalan gelap, kau mungkin akan sedikit melihat cahaya. Semua tertutup oleh awan kegelapan, memang untuk di dunia jalan gelap menawarkan segala nya.. untuk ke dunia an. Terjamin semuanya untuk kehidupan dunia. Tetapi kau akan semakin terperosok, semakin ke dalam ke dalam jurang ke gelap an. Jalan kegelapan menawarkan kemewahan, kenikmatan di dunia, jika kau menikmatinya kau akan terus berkutat didalam kubangan kegelapan tersebut.

Bila kau sudah masuk didalamnya, tetapi didalam hati mu ada secercah cahaya terang, obor cahaya yang masih tetap menyala, yang mungkin obor itu bisa menjadi penuntun jalanmu pulang, jalanmu kembali, entah kapan. Tetapi obor itu akan berguna dan terjadi.
Kau tidak bisa melawan arus kegelapan di zaman sekarang, seperti kau sedang berjalan di aliran sungai besar kau tidak bisa berjalan melawan aliran tersebut, tetapi yang kau bisa lakukan hanya ada dua pilihan yaitu mengikuti arus itu atau berjalan di pinggiran. Menunggu pertolongan, dan bertahan dalam keadaan tersulit, bertahan jangan sampai terjatuh dan hanyut terbawa arus.

Hingga akhirnya ada obor penolong yang bisa mengangkat kau dari aliran tersebut.
Jika jalan terang, kau akan sangat bertentangan dengan semua yang ada di jalan gelap. Jalan terang tak banyak menawarkan kehebatan2 di dunia, jalan terang lebih terlihat sederhana dan apa adanya. Tidak terlalu bersifat ke duniaan, karena dunia yang sementara ini tidak berarti apa2 untuk orang2 jalan terang.

Orang yang berada di jalan terang terlihat bahagia walaupun sedang ra gableg duit , tetap tersenyum dalam keadaan apapun. Jalan terang menawarkan kedamaian hati, kepuasan batin, dan keihklasan.
Sama seperti namanya, orang yang berada di jalan ini biasany menjadi lilin penerang di kegelapan mati listrik, dan menjadi obor penunjuk jalan di kegelapan malam. Senantiasa menebar kebaikan, mengutamakan orang lain, dan bermanfaat.

Keikhlasan yang utama, jika berada dijalan ini keikhlasan hati adalah nomor satu. Jalan ini akan terasa berat dan tak berarti apa2 bagi orang yang belum iklhas.
Tak mengharap apapun keutamaan dunia, bila mendapatkan hanya sebagai rezeki yang di syukuri, dan tidak terlalu maruk dalam hal keduniaan, semua dilakukan dengan keikhlasan dan yakin bahwasanya semua akan dibalas oleh tuhan, di dunia berupa rezeki atau di akhirat yang tak ternilai dan tak terbayar oleh apapun.

Pilihan yang sulit, perlu kematangan dan kejernihan pikiran,

Di zaman sekarang, gelap terang hampir sama, bahkan benar salah pun seolah seperti hal yang sama. 

Semua hitam putih itu tampak kelabu di zaman sekarang.

Pilihan mana yang kupilih ? aku akan tetap berjalan tetapi biar tuhan yang menunjukan pilihanya padaku, dan bila aku masuk ke dalam satu pilihan tersebut, aku akan melakukan yang terbaik. Dan semuanya ku niatkan untuk kebaikan dan bermanfaat bagi umat.

Biar allah yang memilihkanku sesuatu yang benar, sesuatu yang terbaik, karena sejatinya allah adalah sebenar2nya, maha pemilih dan maha benar tiada kebenaran yang paling benar, kecuali hanya milik allah dan rasulnya..

Wallahu A’lam Bishowab..

Jangan pernah merasa ahsanu taqwim karena kita mungkin asfa la safilin dihadapannya.

Oke that’s all for today, teman2 i’il see you next time



No comments:

Post a Comment