*jangan lupa takut, kisah horor.. ceritanya..
sore itu kegaduhan terjadi dirumah ini, dispenser warna hijau itu mendadak tak berfungsi, padahal itu baru saja dibeli dengan harga yang tidak murah. Tetapi kejadian sore itu benar-benar membuat gaduh seluruh isi rumah.
"waduh..pak. ini dispenser kenapa ya? kayak bocor tapi, kan ini baru saja dibeli beberapa minggu lalu" tanya ibu
"bapak juga ndak tau bune, dari kemarin juga iki air e ndak ada yang minum tapi habis sendiri" timpal bapak, sedikit kebingungan
"sik.. sik, bu.. coba ini tak pindah e dulu. air galon e sama dispenser e"
"yawis, pak.. besok pagi tak manggil mas tarno buat mbenerin itu"
"yaah.. ya ndak papa bu" pungkas bapak sambil membereskan kekacauan sore itu.
dispenser itu tiba2 tak berfungsi, entah karena bocor atau penyebab lainnya.. setelah beberapa saat diangkat. Seluruh penghuni rumah tak dapat minum. Mereka terpaksa harus masak air untuk kebutuhan selama dispenser itu belum beres.
"le.. masak air ya.. buat malem iki, biar kita ndak haus nanti malem" perintah ibu pada purwoto, si sulung.
"nggih, buk.. tak masak e abis ini" timpalnya
sore berganti malam.. air sudah tersedia, untuk minum hasil masak air purwoto. dispenser sudah beberapa kali diperbaiki bapak tapi tak urung benar. Hingga bapak hilang kesabaran dan menelantarkan dispenser tersebut. bapak yang jg berprofesi sebagai pegulat WWE.. men-smack down si dispenser hingga KO, dispenser tersebut lalu dibuang dan dibakar oleh bapak, namun sebelumnya di banting dan di rusak dahulu karena saking jengkelnya.
"lah.. pak kok dirusak, mas tarno besok jadi mbenerin lho?"
"dahlah bune.. besok beli yang baru wae, sekarang ini ndak usah dipake" ujar bapak
malam itu, dispenser sudah rusak dan tak bisa dipakai sepenuhnya. Malam itu keluarga bapak tanpa adanya dispenser. Dispenser itu kadang rusak karena terlalu over dalam penggunaannya. Ia lelah karena terus menerus harus memuntahkan isi galon, manusia2 tak tanggung2 dalam mengisi botol minum atau sekedar buat mie.
dalam hati, dispenser lelah dan ingin beristirahat sejenak karena pemakaian yang terlalu berlebihan. Tetapi malah manusia tak menghargainya dan tak melihat jasanya.. padahal ia hanya ingin beristirahat sejenak, tapi malah ia dibunuh.. dengan cara sadis dan harus mati pada sore itu. Arwahnya tak tenang dan gentayangan.
dua hari kemudian, ibu membeli dispenser baru.
Malam itu mas purwoto tak bisa tidur, karena galau, ia diputuskan oleh Sri. Sesekali ia ke dapur untuk mengambil air minum dari dispenser baru itu yang sudah terisi airgalon, Kamarnya hanya berjarak tiga langkah dari dapur, dan ia kembali ke kamar untuk kembali ke layar tepatnya. Hampir tengah malam. Ia berjalan gontai, sambil tak bisa membendung air mata yang turun ke pipi.
Ia tetap terjaga dimana anggota keluarga lainnya sudah terlelap. dan pada malam itu ia sendirian di kamar. Dengan perasaan yg gundah gulana, galau alang tak kepalang.
tiba-tiba.. dari arah dapur ada suara..
*blubuk..blubuk..blubuk..
(suara dispenser kalo lagi ngisi air)
"aneh, perasaan wis pada turu, dan lampu dapur juga mati.. kenapa ada orang ngambil air minum ke dispenser malem2 begini" gumamnya dalam hati.
ia lalu berjalan ke dapur untuk menengok siapa yang malam2 begini mengisi air dari dispenser. ia berjalan keluar kamar.. lalu masuk ke dapur.. perlahan2, suara dispenser itu masih ada.. tapi tak terlihat siapa gerangan yang mengambil air, karena lampu belum dinyalakan. Saat Purwoto menghidupkan lampu, dan..
(ternyata sri) *ya bukanlah.. ngapain Sri malem2 ke rumah Purwoto
suara itu masih ada.. dan tak ada orang yang mengambil air di dispenser. Bulu kuduk Purwoto berdiri, ia takut tak karuan, jantungnya berdegup kencang, seperti saat2 pertama kali chatnya dibalas oleh Sri.. ia malah nostalgia bersama Sri disaat-saat kaya gini..
*blubuk..blubuk..blubuk..
suara itu masih ada dan dispenser nggak ada yang make. Purwoto lalu langsung ngibrit ke kamar dan tetep nangis.. ia langsung ke kasur dan menutup semua badannya dengan selimut. didapur suara itu masih menggema.. dan terus menerus. membuat purwoto semakin ketakutan suara itu mirip suara Sri yang sedang sendawa. Ia takut dan terbayang2 oleh bayangan mantannya itu, membuat peler dan dadanya kembang dan kempis.
dispenser baru itu dirasuki oleh dispenser lama yang arwahnya tak tenang.. lalu gentayangan, dan biasanya dispenser yang gentayangan itu ke rumah2 orang yang punya air galon dan sering menyuarakan diri pada saat suasana sunyi dan malam hari.. hampir tengah malam.
*blubuk..blubuk..blubuk..
-tamat-
No comments:
Post a Comment